Bidadari Syurga adalah makhluk syurga yang diciptakan Allah s.w.t secara serta merta tanpa proses tumbesaran, diciptakan dari titisan air hujan dari awan yang ada di atas Arasy. Dalam sebuah riwayat hadis dijelaskan :
"Bahawasanya segumpal awan menurunkan hujan dari bawah ‘Arasy. Maka dari titisan-titisan hujan para bidadari diciptakan, Kemudian masing-masing ditempatkan dalam sebuah khemah ditepi sungai, luasnya 40 batu. Khemah itu tidak berpintu sehingga ketika seorang wali Allah datang ke khemah itu, ternyata khemah itu tidak punya satu pun pintu. Dengan demikian, mereka dia tahu bahawa mata makhluk apapun yang melihat mereka, baik itu malaikat mahupun pelayan syurga tidak sampai mempengaruhi mereka. Bidadari-Bidadari itu memang perempuan yang dibatasi (maqshuuraat) yakni dibatasi pandangan mata mereka dari segala makhluk, selain suami mereka." (Al-Hadist).
"Sesungguhnya Allah s.w.t menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna, iaitu; putih, hijau, kuning dan merah. Allah menciptakan tubuhnya dari za’faran, misik, anbar, dan kafur. Rambutnya dari sutera. Mulai dari jari-jari kakinya sampai kelututnya dari za'faran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai kedua payudaranya dari anbar. Mulai dari lehernya sampai kekepalanya dari kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali dibumi, maka semua sumur dan lautan dipermukaan bumi ini menjadi misik. Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama Allah dari beberapa Asma’ul Husna. Setiap tangan mereka terdapat gambar pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar dan mutiara." (Al-Hadist).
Para bidadari syurga juga selalu khusyuk berdo’a untuk suaminya yang masih berada di dunia supaya Allah mempermudah urusannya dalam menjalankan perintah agama. Dalam suatu hadits disebutkan :
"Sesunggunya para bidadari berdoa untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada di dunia. Mereka berkata; “Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama, hadapkan dia dengan dengan hatinya untuk taat kepada-Mu dan sampaikan dia kepada kami, demi kemulian-Mu, Wahai Tuhan Maha Penyayang di antara semua orang penyayang.”(Al-Hadist).
Keindahan wajahnya sangat elok dan wanginya bidadari juga sangat wangi sehingga tidak dapat dibayangkan dengan akal. Bahkan jika seandainya bidadari turun kedunia maka kecantikannya akan menyinari langit dan bumi bagaikan matahari yang menyinari siang hari. Selendangnya saja sungguh lebih baik daripada seluruh dunia dan seisinya. Dalam suatu hadits disebutkan :
"Seandainya bidadari menampakkan wajahnya, nescaya kecantikannya akan menyinari langit dan bumi. Seandainya wanita syurga muncul kedunia, nescaya keharumannya memenuhi seluruh penjuruh dunia." (Al-Hadis)
Rasulullah s.a.w bersabda yang ertinya : “Kalau seandainya wanita syurga melihat ke bumi, niscaya antara langit dan bumi bercahaya dan penuh dengan bau harum, dan selendang bidadari lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no.2796 dari sahabat Anas bin Malik)
Mereka (bidadari) adalah makhluk yang disucikan oleh Allah yang tidak pernah mengeluarkan kotoran dan belum pernah disentuh oleh siapapun juga. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata : “(isteri-isteri syurga) mereka tidak haid, tidak mengeluarkan hadas (kencing dan kotoran) dan tidak pula mengeluarkan hingus dan kahak.
Mujahid berkata : “Mereka tidak kencing dan tidak buang kotoran besar, tidak mengeluarkan mazi dan mani, tidak meludah, tidak mengeluarkan hingus dan tidak pula melahirkan.”
Dalam Al-Quran dijelaskan :
“Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikurniai) isteri-isteri yang disucikan serta keredhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (AQ : Ali-'Imran ayat 15)Orang-orang yang beriman di dalam syurga bersenang-senang dengan isteri-isteri mereka sampai lupa dengan penderitaan yang pernah mereka alami di dunia dan penderitaan para penghuni neraka, sehingga tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.
Allah s.w.t berfirman dalam surah Yasiin, mafhumnya :
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).”
“Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.” (Al-Quran : Yasiin ayat 55-56)Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata : “(bersenang-senang dalam kesibukan) ertinya mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari.”
Muqotil berkata : (bersenang-senang dalam kesibukan) mereka sibuk memecahkan keperawanan bidadari sampai lupa dengan penghuni neraka, sehingga mereka tidak ingat dan tidak memperhatikan mereka.”
Dan penghuni syurga diberi kekuatan 100 kali ganda kekuatan lelaki di dunia. Sebagaimana sabda Nabi s.a.w yang bermaksud :
“Orang-orang yang beriman di syurga diberi kekuatan demikian-demikian dalam berjima’. Para sahabat bertanya; Ya Rasulallah, apakah ia boleh melakukan hal itu (jima’)? Baginda bersabda; Ia diberi kekuatan seratus orang.” (HR. at-Tirmidzi, hadits hasan shahih dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi )
Tentang keindahan fizikalnya tidak dapat dibayangkan lagi kerana terlalu indahnya sampai terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Dalam satu riwayat dijelaskan :
“Rombongan yang pertama kali masuk syurga dalam bentuk rembulan di malam purnama, dan rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya, hati-hati mereka satu, tidak ada perselisihan di antara mereka, tidak ada saling membenci, masing-masing dari mereka mendapatkan dua orang isteri (bidadari), masing-masing dari kedua bidadari tersebut terlihat sum-sum betisnya di belakang dagingnya kerana terlalu indahnya, mereka bertasbih kepada Allah pagi dan petang hari, mereka tidak sakit, tidak berhingus, tidak meludah, bejana-bejana mereka dari emas dan perak, sisir-sisir mereka dari emas, kayu yang dibakar untuk wewangian adalah kayu gaharu, dan keringat mereka adalah minyak kasturi.” (HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)
Para Salafus Salih, mereka sangat rindu kepada bidadari di syurga dengan memperbanyak amal soleh dan meninggalkan kesenangan dunia yang menipu dan sementara. Sebagaimana al-Hasan al-Bashri berkata : “Wahai para pemuda, tidakkah kalian rindu dengan bidadari?”
Tentang gambaran bidadari syurga dalam kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah, Imam Ibnul Qoyyim berkata :
"Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan isteri-isteri penduduk syurga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan epal, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi idaman. Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, lamunannya seperti anda berada di pulau yang terasa dua cinta bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih berkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan).
Bahagian dalam betisnya dapat terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya. Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, nescaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir kerana terperangah dan terpesona. Dan nescaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang. Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari hingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan pergi, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan gejolak nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya sentiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya. Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya lagi bergetah seperti sedang masak ranum-ranumnya. Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan? Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan. Jika anda bertanya tentang bentuk fizikalnya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan? Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan. Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan rupa paras wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata. Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelazatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami kerana kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara. Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka syurga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan; "Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya." Apabila ia bergurau canda, kejar mengejar dengan suami, aduhai..alangkah indahnya!!”
Begitulah gambaran tentang bidadari syurga yang dapat kami tuliskan untuk aslinya tak dapat dibayangkan dengan akal fikiran setajam apapun.
Wanita penghuni syurga juga mendapatkan suami yang tampan sekali dan tak ada di syurga seorang bujangan. Wajah penghuni syurga semuanya muda-muda dan tak ada yang hodoh semuanya sempurna kerana syurga adalah tempat yang mulia.
Akan tetapi, jika perempuan-perempuan di dunia ini. Mereka dapat melawan nafsunya, bermujahadah, taat pada suaminya, menjaga kehormatannya, menjaga solatnya dan puasanya, menjaga tanggungjawab sebagai ibu dan isteri, maka di akhirat nanti, dia akan menjadi penghulu bagi bidadari-biadari dan kecantikan dan keanggunannya adalah berkali-kali lipat jauh lebih hebat berganda-ganda daripada seluruh bidadari syurga nanti.
Wallahu 'alam.